PENGEMBANGAN FINANCIAL INCLUSION
Satelit BRI Wujudkan Komitmen Kualitas Layanan ke Seluruh Pelosok Indonesia
Dalam satu dasawarsa ini sejak tahun 2003, Bank BRI telah mencatatkan pertumbuhan yang signifikan. Pertumbuhan aset, kredit dan dana pihak ketiga serta laba Bank BRI berada di atas rata – rata pertumbuhan di industri perbankan nasional.
Aset Bank BRI dalam periode 2003 – 2013 tumbuh lebih dari enam kali lipat yaitu dari Rp. 95 Triliun meningkat menjadi Rp. 606 Triliun. Pertumbuhan ini jauh diatas rata – rata pertumbuhan industri perbankan nasional. Dengan pertumbuhan aset yang konsisten tersebut, market share Bank BRI meningkat dari 7,80% di tahun 2013 menjadi 12,24% di akhir tahun 2013.
Dalam bidang perkreditan, Kredit Bank BRI tumbuh lebih dari 10 kali lipat dalam periode yang sama yaitu dari Rp. 47 Triliun di tahun 2003 menjadi Rp. 431 Triliun di tahun 2013.
Dari sisi penghimpunan dana, Bank BRI berhasil menghimpun lebih dari Rp. 486 Triliun di akhir tahun 2013 atau meningkat hampir 7 kali lipat dibandingkan posisi tahun 2003 yang tercatat sebesar Rp. 76 Triliun. Pertumbuhan ini meningkatkan market share BRI dari 8,59% di tahun 2003 menjadi 13,27% di tahun 2013.
Sedangkan dari sisi laba, dalam satu dekade meningkat dari Rp. 2,58 Triliun di tahun 2003 menjadi Rp. 21,16 Triliun di tahun 2013 atau kurang lebih meningkat 8 kali lipat. Hal ini merupakan pencapaian laba tertinggi di perbankan nasional sejak tahun 2005.
Selain itu, Bank BRI merupakan Bank penyalur Kredit Usaha Rakyat terbesar. Sejak diluncurkan oleh Bapak Presiden RP pada bulan November 2007 sampai dengan Desember 2013, Bank BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp. 87 Triliun kepada debitur sebanyak 9,3 juta orang.
Pencapaian kinerja Bank BRI tersebut, tidak lepas dari terus dikembangkannya jaringan kerja. Sampai dengan Desember 2013, Bank BRI telah memiliki lebih dari 9.800 jaringan kerja kantor dan lebih dari 104.000 e-channel. Selama lima tahun terakhir, pertumbuhan jaringan kerja Bank BRI sangat signifikan dari sisi jumlah maupun dari sisi sebaran.
Pemimpin Wilayah Riau dan Kepulauan Riau Bank BRI I Made Suprateka mengatakan bahwa saat ini jaringan komunikasi yang digunakan oleh Bank BRI untuk mendukung operasional di seluruh jaringan kerja telah mencapai kapasitas 23 transporder. Kebutuhan jaringan komunikasi tersebut dipenuhi oleh 9 provider baik yang berbasis satelit maupun terrestrial. Seiring dengan terus meningkatnya pengembangan bisnis, kebutuhan akan tersedianya jaringan komunikasi berbasis satelit akan terus meningkat. Terlebih bagi Bank BRI yang jaringan kerjanya tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini sangat berbeda dengan perbankan di Negara seperti China atau India yang jaringan kantornya sangat besar namun terletak pada posisi geografis daratan yang lebih mudah terkoneksi dengan teknologi jaringan kabel.
Beranjak dari kondisi tersebut diatas dan diperkuat dengan arahan Bapak Presiden dalam rapat Koordinasi Bidang Perbankan tanggal 10 Agustus 2012 mengenai Betapa pentingnya dikembangkan financial inclusion yang lebih tersebar luas dan dalam“ serta mempersiapkan infrastruktur perbankan Indonesia menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN Bank BRI berinisiatif mengembangkan teknologi komunikasi satelit agar dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, dimanapun mereka berada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Made menjelaskan bahwa, sesuai dengan rencana bisnis jangka panjang, Bank BRI akan terus menambah jumlah jaringan kerja, terutama unit kerja mobile maupun jaringan elektronik, serta , mengembangkan elektronik Banking. Keberadaan satelit BRI akan mendukung pengembangan bisnis, serta meningkatkan tingkat efesiensi proses bisnis, sehingga Bank BRI mampu menyediakan kualitas layanan yang prima.
Minat Bank BRI untuk melakukan investasi pada teknologi satelit, seperti gayung bersambut dengan keinginan pemerintah. Bank BRI mempunyai komitmen yang tinggi dan kapasitas keuangan yang cukup untuk membiayai investasi pengadaan satelit. Pada saat yang bersamaan, pemerintah berharap adanya perusahaan BUMN yang dapat memanfaatkan filing slot orbit Indonesia untuk kepentingan Negara yang lebih besar. Selanjutnya atas dasar hasil studi kelayakan, dan dengan dukungan berbagai pihak, Bank BRI mengajukan permohonan kepada Kementrian Komunikasi dan Informatika, untuk memperoleh lisensi pengelolaan slot orbit Indonesia guna meluncurkan satelit sendiri.
Kementrian Komunikasi dan Informatika, telah memberikan kepercayaan kepada Bank BRI untuk menjadi penyelenggara telekomunikasi khusus, dan meluncurkan satelit pada slot orbit 150,5 derajat bujur timur terhitung mulai 1 september 2015.
Atas mandat tersebut, Bank BRI melakukan langkah-langkah konkrit untuk merealisasikan peluncuran satelit. Bank BRI merekrut adviser dan konsultan, baik local maupun Internasional, di bidang teknis dan hukum, untuk mendampingi tim internal Bank BRI, mulai dari proses pengadaan, manufaktur, sampai satelit beroperasi secara penuh. Proses pengadaan satelit dan roket peluncur, telah dilakukan Good Corporate Governance, serta mempertimbangkan opini independen dari para konsultan.
Pada tanggal 28 April 2014 telah ditandatangani perjanjian antara Bank BRI dengan Space System Loral / LLC, perusahaan manufaktur satelit dari Amerika Serikat, dan Arianesspace, perusahaan peluncur satelit dari Perancis, dalam rangka program satelit BRI (BRI-Sat), yang disaksikan oleh Presiden Republik Indonesia, beberapa Duta Besar dan Menteri BUMN dan Menteri Kominfo.
Dikatakan Made sebagai Bank komersial terbuka milik BUMN yang memilki aspirasi untuk menjadi The Most Valuable Bank di Indonesia, Bank BRI tentu saja tidak hanya mengoptimalkan value para stakeholders, tetapi juga memberikan value bagi para stakeholders.
Dengan mengoperasikan satelit sendiri, maka business process, standar layanan dan competitive advantage Bank BRI, akan jauh lebih baik, sehingga kinerja perusahaan akan meningkat, yang pada gilirannya akan meningkatkan wealth para pemegang saham. Sementara itu, para stakeholders lainnya, akan menikmati manfaat teknologi satelit, sehubungan dengan semakin meningkatkan fungsi financial intermediary, dan jasa layanan Bank BRI lainnya bagi seluruh lapisan masyarakat.
Saat ini Bank BRI telah jauh masuk ke daerah-daerah terpencil, baik di pedalaman-pedalaman Papua, Kalimantan maupun di pulau-pulau terluar. Barangkali saat ini keberadaan Bank BRI di daerah tersebut secara ekonomis tidak layak, tetapi suatu saat nanti ekonomi daerah itu pasti akan berkembang. Bank BRI hadir disana bukan karena ada permintaan, tetapi untuk membangun aktivitas ekonomi baru.
Di masa yang akan datang, inovasi perluasan jaringan kerja akan terus dikembangkan dengan model yang lebih bervariasi, Sebagai contoh, ditahun 2014-2015 akan dibangun teras BRI kapal, yang akan melayani daerah-daerah kepulauan, dan sungai pedalaman Kalimantan.
Atas kepercayaan pemerintah kepada Bank BRI untuk mengoperasikan satelit sendiri, Bank BRI bertekad untuk lebih berperan dalam pembangunan Indonesia dengan kapasitas dan kapabilitas teknologi yang dimiliki, Bank BRI juga akan lebih berperan dalam membangun sinergi BUMN Indonesia menjadi kekuatan besar yang disegani di Asia.
Selain untuk mendukung perkembangan bisnis BRI, dan pengembangan financial inclusion seperti yang telah disampaikan diatas, peluncuran satelit ini juga akan memberikan manfaat penting bagi pemerintah. Tim satelit Bank BRI dengan bantuan para konsultan yang profesional, berusaha membuat design satelit yang dapat mengoptimalkan pemanfaatan filing Indonesia.
Tim tidak hanya memperhitungkan kebutuhan Bank BRI tetapi juga memperhatikan kebutuhan pemerintah, sekaligus diarahkan untuk dapat meningkatkan posisi Indonesia dalam koordinasi penggunaan frekuensi.
Tim telah merekomendasikan design satelit BRI yang kami sebut BRIsat, yang merupakan satelit ukuran menengah, seberat ±3.500 kg dengan konfigurasi jumlah transponder sebanyak 45 buah, dan memiliki coverage terutama di wilayah Indonesia, ASEAN, Asia, Timur Laut, sebagian pacific serta Australia Barat.
Sebagai komitmen Bank BRI dalam mendukung pemenuhan kebutuhan jaringan komunikasi pemerintah, kami berencana mengalokasikan beberapa transponder kepada Pemerintah, untuk dimanfaatkan bagi kepentingan Negara yang lebih besar, seperti pengelolaan data kependudukan, pendidikan, pertahanan keamanan serta pendataan di sektor pertanian.
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merupakan Archipelago, memiliki lebih dari 18.000 pulau, mempunyai 34 Provinsi , lebih dari 500 Kota/Kabupaten, mempunyai +/-7000 Kecamatan serta lebih dari 80.000 Desa/Kelurahan , sangat memerlukan teknologi yang berbasis Satelit sebagai sarana komunikasi untuk berbagai keperluan.
Dengan demikian, maka keberadaan satelit BRI tidak hanya bermanfaat bagi Bank BRI , namun juga bermanfaat bagi Bangsa dan Negara Republik Indonesia di masa yang akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar