Kamis, 23 Oktober 2014

Majalah Pekanbaru

Raja Bakery    
DARI RIAU

Keberanian dan intuisi bisnis, adalah dua hal yang menjadi modal awal ketika Ia memulai bisnis bakery di Kota Pekanbaru. Kini usaha yang dirintis sejak 30 tahun lalu telah bertumbuh menjadi besar dan memiliki cabang oulet di berbagai tempat di Kota Pekanbaru bahkan juga hingga ke Sumatera Utara Medan, dan Kepulauan Riau Batam.
Meski tidak memiliki pengalaman sama sekali saat merintis bisnis bakery pada awalnya, namun karena didorong oleh keyakinan dengan apa yang dirintis akan berhasil di masa datang, ia fokus untuk menjalankan usahanya meski tentunya tidak luput dari kegagalan dalam proses tersebut. 
“Awalnya basic bisnis saya di foto studio. Namun saya melihat bakery memiliki prospek yang lebih bagus di masa datang, jadi saya memutuskan untuk merintis usaha bakery dengan mengembangkan usaha yang telah dirintis lebih dulu oleh ibu saya awalnya,” papar Andrie Djaja Owner Vanhollano Bakery 
Di sinilah awal cerita Holand Bakery dimulai. Sebagai langkah awal Andre membuka usahanya dengan satu pintu ruko dengan chef yang didatangkan dari Jakarta. Setelah usahanya buka dan berjalan dengan antusias masyarakat Kota Pekanbaru pada waktu itu luar biasa. Namun ternyata chefnya bertingkah pulang ke Jakarta, sehingga terpaksa tokonya tutup.
“Jujur saja ini membuat saya shock. Tapi dengan kejadian itu, saya dapat memetik pelajaran yang berharga. Untuk itu saya langsung belajar sendiri membuat roti dengan bertemu dengan Pak Haryono. Kesempatan belajar itu saya dapatkan tidak mudah, saya harus rela memulainya dari nol, hingga akhirnya saya bisa secara langsung dan mendapatkan orang-orang terbaik dalam membangun bisnis bakery saya,”
Ketekunan, disiplin dan ketajaman visi dalam melihat peluang menjadikan bisnis yang dirintis dengan brand Holand terus berkembang. Holand berubah menjadi Vanhollano. Usaha itu kini telah tumbuh menjadi group perusahaan dengan nama JNP Group. 
Tumbuh menjadi besar ini, menurutnya  tentulah tidak terlepas dari persaingan yang ada di pasar.  “Saat berdiri hingga kini tentunya ada saja pesaing, itu membuat kita harus mampu menghasilkan produk-produk terbaik, dan terus berinovasi,” ujarnya.
Pada awal berdiri Holand memposisikan diri sebagai produk bakery fresh from oven. “Saya menjual roti yang fresh setiap harinya. Tentunya berbeda dengan roti pabrikan. Kami menjual roti-roti yang baru dibuat dan kami jual dan esoknya roti yang kemarin tidak kami jual lagi. Kami telah menyiapkan roti baru lagi untuk dijual. Inilah yang membuat masyarakat jatuh hati dan suka dengan produk bakery  kami,” katanya.
Diakuinya dalam berkompetisi dengan bisnis sejenis, Andire memiliki prinsip bahwa pemain lokal harus mampu eksis dan menjadi raja di daerahnya sendiri. “Kami juga ingin menunjukkan bahwa kami sebagai pebisnis yang lahir di Pekanbaru, dan bisnis saya juga saya mulai di Pekanbaru harus mampu memberikan kebanggaan masyarakat Pekanbaru dan mampu menjadi icon di Pekanbaru,” katanya.
JNP Group dalam lima tahun belakangan dinilai cukup ekspansif dalam membuka cabang-cabang dan outletnya. Ini menurut Andrie adalah untuk mengantisipasi permintaan masyarakat akan produk-produk mereka yang terus meningkat. “Kini masyarakat Kota Pekanbaru semakin banyak yang mengkonsumsi roti. Roti bagi mereka adalah makanan untuk besok pagi (sarapan). Mengkonsumsi roti lebih sehat dan memiliki gizi yang baik. Kesadaran inilah yang dalam beberapa tahun belakangan meningkat. Sehingga outlet kami  selalu ramai dikunjungi pelanggan setiap hari,” katanya.
Selain bakery (Vanhollano) JNP Grup juga memiliki bisnis resto dengan konsep One Stop Food BQ Cafe, DeResto dan juga Cristian Andrie yang menjual produk coklat. “Konsep resto kami segmenkan untuk kalangan menengah atas, namun dengan harga yang relatif terjangkau, dengan kualitas dan mutu yang tinggi dan ternyata mendapat antusias dari masyarakat Pekanbaru,” ungkapnya.
Menurut Andrie bisnis bakery akan terus tumbuh dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan. Karena pola hidup masyarakat yang sadar akan hidup sehat, meningkatnya daya beli sehingga akan mendorong pasar untuk terus tumbuh dan bekembang. Mengantisipasi hal tersebut ia telah mempersiapkan sumber daya manusianya. “Jika ingin mengembangkan usaha atau ekspansi, kesiapan sumber daya manusianya harus sudah siap, kalau tidak, tidak mungkin berekspansi. Karena bisnis ini perlu berinovasi terus, dan diperlukan orang-orang yang profesional di bidangnya. Kita perlu juga melakukan regenerasi. Bagi karyawan yang anaknya mau sekolah bakery kami akan bantu dan biayai sekolahnya. Sehingga ini menjadi investasi kami di bidang sumber daya manusia,” ungkapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar